Searching...
Minggu, 02 September 2012
19.15 0

PENGERTIAN SEL

Didalam biologi, Sel ialah himpunan materi sangat simpel yang bisa hidup serta adalah unit penyusun seluruh makhluk hidup. Sel dapat lakukan seluruh kegiatan kehidupan serta beberapa besar reaksi kimia utk menjaga kehidupan berjalan didalam sel.  Umumnya makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau dimaksud organisme uniseluler, contohnya bakteri serta ameba. Makhluk hidup yang lain, terhitung tumbuhan, hewan, serta manusia, adalah organisme multiseluler yg terdiri dari banyak jenis sel terspesialisasi dng manfaatnya tiap-tiap.  Tubuh manusia, contohnya, tersusun atas kian lebih 1013 sel. Tetapi demikianlah, semua tubuh seluruh organisme datang dari hasil pemisahan satu sel. Perumpamaannya, tubuh bakteri datang dari pemisahan sel bakteri induknya, sesaat tubuh tikus datang dari pemisahan sel telur induknya yg telah dibuahi.
Pengertian Sel, Struktur dan Fungsi Sel
Pengertian Sel – Sejarah, Struktur dan Fungsi Sel
Beberapa sel pada organisme multiseluler tak lagi bertahan lama bila tiap-tiap berdiri dengan sendiri. Sel yg sama dikelompokkan jadi jaringan, yg membangun organ serta lantas sistem organ yg membentuk tubuh organisme tersebut. Perumpamaannya, sel otot jantung membentuk jaringan otot jantung pada organ jantung yang disebut sisi dari sistem organ peredaran darah pada tubuh manusia. Sesaat itu, sel sendiri tersusun atas komponen-komponen yg dimaksud organel.
Sel terkecil yg dikenal manusia adalah bakteri mycoplasma dng diameter 0, 0001 hingga 0, 001 mm, namun di antara sel tunggal yg dapat dipandang dng mata telanjang adalah telur ayam yg belum dibuahi. Walau demikian, beberapa besar sel berdiameter pada 1 hingga 100 µm ( 0, 001–0, 1 mm ) hingga cuma dapat dipandang dng mikroskop. 8 penemuan serta kajian awal perihal sel beroleh kemajuan searah dng penemuan serta penyempurnaan mikroskop pada abad ke-17. Robert hooke pertama kalinya mendeskripsikan serta menamai sel pada th. 1665 saat ia mengamati satu irisan gabus ( kulit batang pohon ek ) dng mikroskop yg mempunyai perbesaran 30 kali. Tetapi demikianlah, teori sel sebagai unit kehidupan baru dirumuskan nyaris dua abad sesudah itu oleh matthias schleiden serta theodor schwann. Setelah itu, sel dikaji didalam cabang biologi yg dimaksud biologi sel.


Sejarah Penemuan Awal Sel
Hooke-microscopeMikroskop majemuk dng dua lensa sudah ditemukan pada akhir abad ke-16 serta setelah itu dikembangkan di belanda, italia, serta inggris. Sampai pertengahan abad ke-17 mikroskop telah mempunyai kekuatan perbesaran citra hingga 30 kali. Ilmuwan inggris robert hooke lantas merancang mikroskop majemuk yg mempunyai sumber sinar sendiri hingga lebih gampang dipakai. Ia mengamati irisan-irisan tidak tebal gabus melewati mikroskop serta menjabarkan susunan mikroskopik gabus sebagai berpori-pori layaknya sarang lebah namun pori-porinya tak teratur didalam makalah yg diterbitkan pada th. 1665. Hooke menyebut pori-pori itu cells dikarenakan serupa dng sel ( bilik kecil ) didalam biara atau penjara. Yg sesungguhnya dipandang oleh hooke yaitu dinding sel kosong yg melingkupi beberapa sel mati pada gabus yg datang dari kulit pohon ek. Ia juga mengamati bahwa didalam tumbuhan hijau ada sel yg diisi cairan.
Pada saat yg sama di belanda, antony van leeuwenhoek, seorang pedagang kain, menciptakan mikroskopnya sendiri yg berlensa satu serta memakainya utk mengamati beragam hal. Ia sukses lihat sel darah merah, spermatozoid, khamir bersel tunggal, protozoa, serta apalagi bakteri. Pada th. 1673 ia mulai kirim surat yg memerinci kegiatannya pada royal society, perkumpulan ilmiah inggris, yg lantas menerbitkannya. Pada di antara suratnya, leeuwenhoek melukiskan suatu hal yg bergerak-gerak didalam air liur yg dilihatnya dibawah mikroskop. Ia menyebutnya diertjen atau dierken ( bhs belanda : hewan kecil, diterjemahkan sebagai animalcule didalam bhs inggris oleh royal society ), yg sebagai bakteri oleh ilmuwan moderen.
Pada th. 1675–1679, ilmuwan italia marcello malpighi menjabarkan unit penyusun tumbuhan yg ia sebut utricle ( kantong kecil ). Menurut pengamatannya, tiap-tiap rongga tersebut diisi cairan serta dikelilingi oleh dinding yg kokoh. Nehemiah grew dari inggris juga menjabarkan sel tumbuhan didalam catatannya yg diterbitkan pada th. 1682, serta ia sukses mengamati banyak susunan hijau kecil didalam beberapa sel daun tumbuhan, yakni kloroplas.

Teori tentang Sel

Sebagian ilmuwan pada abad ke-18 serta awal abad ke-19 sudah berspekulasi atau mengamati bahwa tumbuhan serta hewan tersusun atas sel, tetapi hal tersebut tetap diperdebatkan pada waktu itu. Pada th. 1838, pakar botani jerman matthias jakob schleiden menyebutkan bahwa seluruh tumbuhan terdiri atas sel serta bahwa seluruh segi manfaat tubuh tumbuhan pada prinsipnya adalah manifestasi kegiatan sel. Ia juga menyebutkan pentingnya nukleus ( yg ditemukan robert brown pada th. 1831 ) didalam manfaat serta pembentukan sel, tetapi ia salah mengira bahwa sel terbentuk dari nukleus. Pada th. 1839, theodor schwann, yg sesudah berdiskusi dng schleiden mengerti bahwa ia dulu mengamati nukleus sel hewan sebagaimana schleiden mengamatinya pada tumbuhan, menyebutkan bahwa seluruh sisi tubuh hewan juga tersusun atas sel. Menurut dia, prinsip universal pembentukan beragam sisi tubuh seluruh organisme yaitu pembentukan sel.
Yang lantas memerinci teori sel sebagaimana yg dikenal didalam wujud moderen adalah rudolf virchow, seorang ilmuwan jerman yang lain. Pada awalnya ia sama pendapat dng schleiden tentang pembentukan sel. Tetapi, pengamatan mikroskopis atas beragam sistem patologis membuatnya menyimpulkan hal yg sama juga dengan yg sudah diartikan oleh robert remak dari pengamatannya pada sel darah merah serta embrio, yakni bahwa sel datang dari sel lain melewati pemisahan sel. Pada th. 1855, virchow menerbitkan makalahnya yg berisi motonya yg populer, omnis cellula e cellula ( seluruh sel datang dari sel ).

Perkembangan BIologi Sel

Pada th. 1875 serta 1895, berlangsung beragam penemuan tentang fenomena seluler basic, layaknya mitosis, meiosis, serta fertilisasi, dan beragam organel mutlak, layaknya mitokondria, kloroplas, serta badan golgi. Lahirlah bidang yg pelajari sel, yg waktu itu dimaksud sitologi.
Perubahan tehnik baru, terlebih fraksinasi sel serta mikroskopi elektron, sangat mungkin sitologi serta biokimia melahirkan bidang baru yg dimaksud biologi sel. Pada th. 1960, perhimpunan ilmiah american society for cell biology didirikan di new york, amerika serikat, serta tak lama setelahnya, jurnal ilmiah yang bernama Journal Of Biochemical and Biophysical Cytology bertukar nama jadi Journal Of Cell Biology. Pada akhir dekade 1960-an, biologi sel sudah jadi satu disiplin pengetahuan yg mapan, dng perhimpunan serta publikasi ilmiahnya sendiri dan mempunyai misi mengungkap mekanisme manfaat organel sel.

Struktur Sel

Seluruh sel dibatasi oleh satu membran yg dimaksud membran plasma, sesaat tempat didalam sel dimaksud sitoplasma. Tiap-tiap sel, pada step spesifik didalam hidupnya, memiliki kandungan dna sebagai materi yang bisa diwariskan serta mengarahkan kegiatan sel tersebut. Disamping itu, seluruh sel mempunyai susunan yg dimaksud ribosom yg berperan didalam pembuatan protein yg dapat dipakai sebagai katalis pada beragam reaksi kimia didalam sel tersebut.
Tiap-tiap organisme tersusun atas di antara dari dua type sel yg dengan cara susunan tidak sama : sel prokariotik atau sel eukariotik. Ke-2 type sel ini dibedakan menurut posisi dna didalam sel ; beberapa besar dna pada eukariota terselubung membran organel yg dimaksud nukleus atau inti sel, namun prokariota tak mempunyai nukleus. Cuma bakteri serta arkea yg mempunyai sel prokariotik, sesaat protista, tumbuhan, jamur, serta hewan mempunyai sel eukariotik.

Fungsi sel

Sebagai unsur terpenting yang ada di dalam tubuh, Sel memiliki fungsi yang sangat penting dalam kelangsungan hidup bagi makhluk hidup. Dan disini kita akan membahas Fungsi sel, antara lain sebagai berikut :

Metabolisme

Total reaksi kimia yg bikin makhluk hidup dapat beraktivitasnya dimaksud metabolisme, serta beberapa besar reaksi kimia tersebut berlangsung didalam sel. Metabolisme yg berlangsung didalam sel bisa berbentuk reaksi katabolik, yakni perombakan senyawa kimia utk membuahkan daya ataupun utk jadikan bahan pembentukan senyawa lain, serta reaksi anabolik, yakni reaksi penyusunan komponen sel. Di antara sistem katabolik yg merombak molekul makanan utk membuahkan daya didalam sel adalah respirasi seluler, yg beberapa besar berjalan didalam mitokondria eukariota atau sitosol prokariota serta membuahkan atp. Sesaat itu, perumpamaan sistem anabolik adalah sintesis protein yg berjalan pada ribosom serta memerlukan atp.

Komunikasi Sel

Kekuatan sel utk berkomunikasi, yakni terima serta kirim tanda dari serta pada sel lain, memastikan hubungan antarorganisme uniseluler dan mengatur manfaat serta perubahan tubuh organisme multiseluler. Contohnya, bakteri berkomunikasi satu sama lain didalam sistem quorum sensing ( pengindraan kuorum ) utk memastikan apakah jumlah mereka telah cukup sebelum saat membentuk biofilm, sesaat beberapa sel didalam embrio hewan berkomunikasi utk koordinasi sistem diferensiasi jadi beragam type sel.
Komunikasi sel terdiri dari sistem transfer tanda antarsel didalam wujud molekul ( contohnya hormon ) atau kegiatan listrik, serta transduksi tanda didalam sel tujuan ke molekul yg membuahkan respons sel. Mekanisme transfer tanda bisa berlangsung dng kontak antarsel ( contohnya melewati sambungan pengomunikasi ), penyebaran molekul tanda ke sel yg berdekatan, penyebaran molekul tanda ke sel yg jauh melewati saluran ( contohnya pembuluh darah ), atau perambatan tanda listrik ke sel yg jauh ( contohnya pada jaringan otot polos ). Setelah itu, molekul tanda menembus membran dengan cara segera, melalui melewati kanal protein, atau menempel pada reseptor berbentuk protein transmembran pada permukaan sel tujuan serta menyebabkan transduksi tanda didalam sel. Transduksi tanda ini bisa melibatkan sebanyak zat yg dimaksud pembawa pesan ke-2 ( second messenger ) yg konsentrasinya meningkat sesudah pelekatan molekul tanda pada reseptor serta yg kedepannya meregulasi kegiatan protein lain didalam sel. Disamping itu, transduksi tanda juga bisa dikerjakan oleh sebanyak type protein yg selanjutnya bisa merubah metabolisme, manfaat, atau perubahan sel

Siklus Sel

Tiap-tiap sel datang dari pemisahan sel pada mulanya, serta tahap-tahap kehidupan sel pada pemisahan sel ke pemisahan sel selanjutnya dikatakan sebagai siklus sel. 65 pada umumnya sel, siklus ini terdiri dari empat sistem terkoordinasi, yakni perkembangan sel, replikasi dna, pembelahan dna yg telah digandakan ke dua calon sel anakan, dan pemisahan sel. 66 pada bakteri, sistem pembelahan dna ke calon sel anakan bisa berlangsung berbarengan dng replikasi dna, serta siklus sel yg berurutan bisa bertumpang tindih. Hal ini tak berlangsung pada eukariota yg siklus selnya berlangsung didalam empat fase terpisah hingga laju pemisahan sel bakteri bisa lebih cepat dari pada laju pemisahan sel eukariota. 67 pada eukariota, step perkembangan sel biasanya berlangsung 2 x, yakni sebelum saat replikasi dna ( dimaksud fase g1, gap 1 ) serta sebelum saat pemisahan sel ( fase g2 ). Siklus sel bakteri tak harus mempunyai fase g1, tetapi mempunyai fase g2 yg dimaksud periode d. Step replikasi dna pada eukariota dimaksud fase s ( sintesis ), atau pada bakteri ekuivalen dng periode c. Setelah itu, eukariota mempunyai step pemisahan nukleus yg dimaksud fase m ( mitosis ).
Peralihan antartahap siklus sel dikendalikan oleh satu perlengkapan pengaturan yg bukan sekedar mengoordinasi beragam perihal didalam siklus sel, namun juga menghubungkan siklus sel dng tanda ekstrasel yg mengendalikan perbanyakan sel. Contohnya, sel hewan pada fase g1 bisa berhenti serta tak berpindah ke fase s apabila tak ada factor perkembangan spesifik, tetapi memasuki situasi yg dimaksud fase g0 serta tak alami perkembangan ataupun perbanyakan. Perumpamaannya yaitu sel fibroblas yg cuma membelah diri utk melakukan perbaikan rusaknya tubuh disebabkan luka. Bila pengaturan siklus sel terganggu, contohnya dikarenakan mutasi, risiko pembentukan tumor—yaitu perbanyakan sel yg tak normal—meningkat serta bisa punya pengaruh pada pembentukan kanker.

Diferensiasi Sel

Diferensiasi sel menciptakan keberagaman type sel yg nampak sepanjang perubahan satu organisme multiseluler dari sesuatu sel telur yg telah dibuahi. Contohnya, mamalia yg datang dari sesuatu sel berkembang jadi satu organisme dng beberapa ratus type sel tidak sama layaknya otot, saraf, serta kulit. 69 beberapa sel didalam embrio yg tengah berkembang lakukan pensinyalan sel yg merubah ekspresi gen sel serta mengakibatkan diferensiasi tersebut.

Kematian Sel Terprogram

Sel didalam organisme multiseluler bisa alami satu kematian terprogram yg bermanfaat utk pengendalian populasi sel dng langkah mengimbangi perbanyakan sel, contohnya utk menghindar timbulnya tumor. Kematian sel juga bermanfaat utk menyingkirkan sisi tubuh yg tak dibutuhkan. Perumpamaannya, pada waktu pembentukan embrio, jari-jari pada tangan atau kaki manusia pada awalnya saling menyatu, tetapi lantas terbentuk berkat kematian beberapa sel antarjari. Karena, saat serta area berlangsungnya kematian sel, sama layaknya perkembangan serta pemisahan sel, adalah sistem yg amat teratasi. Kematian sel sejenis itu berlangsung didalam sistem yg dimaksud apoptosis yg diawali saat satu factor mutlak hilang dari lingkungan sel atau saat satu tanda internal diaktifkan. Tanda-tanda awal apoptosis adalah pemadatan nukleus serta fragmentasi dna yg diikuti oleh penyusutan sel. 71

0 komentar:

Posting Komentar